“.. Dan bekerjalah, Wahai Keluarga Daud, sebagai (ungkapan) syukur (kepada
Allah) (QS 34;14)
Banyak orang memberikan gambaran orang Islam yang baik dan taat, adalah semata-mata dari berapa banyak dia melakukan shalat sunat, doa-doa, dzikir-dzikir, dan lain-lain. Sangat jarang orang mengaitkan ketaatan beragama misalnya dengan bagaimana dia giat bekerja, tegar berusaha, rajin di laboratorium atau berperilaku hemat. Bahkan kadang orang yang "terlalu" giat bekerja dicap sebagai orang yang jauh dari agama.
Allah) (QS 34;14)
Banyak orang memberikan gambaran orang Islam yang baik dan taat, adalah semata-mata dari berapa banyak dia melakukan shalat sunat, doa-doa, dzikir-dzikir, dan lain-lain. Sangat jarang orang mengaitkan ketaatan beragama misalnya dengan bagaimana dia giat bekerja, tegar berusaha, rajin di laboratorium atau berperilaku hemat. Bahkan kadang orang yang "terlalu" giat bekerja dicap sebagai orang yang jauh dari agama.
Tentu benar, ketaatan beribadah (dalam arti ritual) menjadi syarat mutlak ketaatan seseorang, namun sesungguhnya kalau kita kaji lebih dalam Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi kerja, amal saleh (yang artinya perbuatan baik), atau action. Kerja adalah bagian penting dari ibadah. Islam adalah agama kerja.
Berikut, akan disampaikan sepintas ilustrasi bagaimana Islam sesungguhnya meninggikan nilai kerja, amal nyata, atau action yang berguna bagi lingkungan dan bagi sesama.
Kerja adalah Pesan Moral dan Tindak Lanjut dari Ibadah Ritual
Kalau kita perhatikan ibadah (ritual) dalam Islam memiliki bentuk yang sangat khas dibanding dengan agama lain. Apa itu? Jika ibadah dalam agama lain dilakukan dengan kondisi relatif diam, tenang, dan pasif, maka ibadah dalam Islam sangat dinamis, dan penuh dengan gerakan-gerakan. Contoh sangat nyata adalah shalat.
Shalat adalah ibadah yang sangat sentral dan teragung dalam Islam, bahkan menjadi batas keimanan seseorang atau tidak. Kalau kita amati, shalat dari awal sampai dengan akhir, disertai dengan gerakan seluruh tubuh kita. Apalagi haji, sebagai ibadah paripurna seorang muslim. Haji adalan ibadah total action, sangat penuh dengan gerakan fisik. Kalau shalat meski penuh gerakan namun di tempat saja, maka haji gerakannya melintasi tempat yang jauh. Begitu juga puasa, zakat, semuanya action.
Ibadah adalah penghambaan kepada Allah semata, namun semua ibadah kita harus memiliki implikasi kerja, implikasi sosial. Bahkan tata urutan ibadah selalu terkait dengan kerja. Shalat, misalnya, didasari dengan wudlu (penyucian diri), diawali dengan takbir (pengagungan kepada Allah), dan diakhiri dengan salam ke kanan dan kekiri.
Salam adalah menyebarkan kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan. Pesannya sangat jelas! Kegiatan ibadah shalat berupa ibadah penyucian diri, dan mengagungkan Allah, harus dibuktikan dengan menyebarkan kedamaian, kesejahteraan dan keselamatan kepada lingkungan. Dan itu –tidak bisa tidak- dilakukan dengan kerja, action.
Link: Islam adalah agama kerja